Rabu, 30 Desember 2009

kiat-kiat menjadi guru profesional.

0
BAB 1
PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG

Masalah profesionalisme guru adalah isu yang paling serius diantara permasalahan lain yang di hadapi guru kita. Pembicaraan mengenai problematika guru sering sampai pada kesimpulan bahwa sampai hari ini sepertinya guru “belum percaya diri” menyebut profesi mereka sebagai sebuah profesi yang sejajar dengan profesi lainnya,seperti dokter, pengacara,hakim,atau psikolog. Dengan kata lain,guru seperti “tak bisa” menyebut diri mereka sebagai seorang profesional yang sejajar dengan para profesional di bidang yang lain. Hal ini disebabkan karena mereka sadar bahwa suatu jenis pekerjaan disebut idealnya memiliki kedudukan lebih di bidang dengan pekerjaan lain yang tidak dianggap sebagai profesi. Kedudukan lebih di bidang dengan pekerjaan lain yang tidak dianggap sebagai profesi. Kedudukan lebih itu bisa berupa materiil maupun spirituil. Disamping itu, untuk menjadi profesional harus memenuhi kriteria dan peryaratan tertentu. Seorang profesional menunjukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap lebih dibanding pekerja lainnya. Maka untuk menjadi profesional seseorang harus memenuhi kualifikasi minimum, sertifikasi, serta memiliki etika profesi.
Kalau saya bandingkan dengan profesi guru dengan profesi terhormat lainnya, seperti dokter, pengacara, dan akuntan, maka saya akan melihat betapa besarnya perbedaan profesi guru dengan yang lainnya itu. Lazim diketahui bahwa untuk menjadi seorang dokter, pengacara, misalnya, membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama. Mereka harus mengikuti berbagai jenis pendidikan formal, praktek lapangan dibidang masing-masing. Bahkan, di negara-negara maju seperti Jerman dan Amerika, konon untuk mendapatkan status guru seseorang harus magang di lembaga pendidikan minimal dua tahun. Hal ini dilakukan sebagai salah satu jaminan bahwa yang bersangkutan professional dalam menjalankan tugasnya.
Bagaimana untuk menjadi seorang guru di negeri ini? Di Indonesia, setelah lulus dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan dan bekerja di lembaga pendidikan, maka seseorang langsung disebut guru. Bahkan, banyak pulan lulusan non-LPTK, namun bekerja di lembaga pendidikan, juga disebut guru. Untuk disebut sebagai guru sangatlah mudah, sehingga profesi ini sering dijadikan pelarian oleh banyak sarjana kita setelah gagal memperoleh pekerjaan lain yang mereka anggap “lebih baik”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut .
1.Bagaimana sejarah perkembangan profesi guru ?
2.Apa pengertian profesionalisme guru ?
3.Apa faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru ?
4.Bagaimana meningkatkan profesionalisme guru ?

C.TUJUAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut .
1.Mengetahui sejarah perkembangan profesi guru.
2.Mengetahui pengertian profesionalisme guru.
3.Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru.
4.Untuk mengetahui cara peningkatan profesionalisme guru.

BAB II
KIAT-KIAT GURU DALAM MENINGKATKAN
PROFESIONALITAS DIRI

A.Sejarah Perkembangan Profesi Guru
Profesi guru adalah termasuk profesi tua di dunia. Pekerjaan mengajar telah ditekuni orang sejak lama. Perkembangan profesi guru sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pada zaman prasejarah proses belajar mengajar berlangsung melalui pengamatan dan dilakukan oleh keluarga. Kemudian pada zaman Yunani dan Romawi Kuno (2000 B.C. – A.D. 400) Pembelajaran one to-one untuk kelompok elit masyarakat dilakukan oleh tutor.
Selanjutnya sistem persekolahan mulai berkembang pada zaman Koloni Amerika (1600 – 1800). Dan sistem klasikal untuk masyarakat urban berkembang pada abad 19. Pada abad ke 20 (1900–1999) sekolah berkembang dalam system klasikal yang dilengkapi dengan berbagai media dan pemanfaatan teknologi. Perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan konsepsi dari kelas dalam pengertian ruangan yang dibatasi empat dinding menuju kelas yang tanpa batas dan bersifat maya (virtual). Pada abad ke 21 sekarang dan seterusnya dapat dipastikan akan ada perubahan mengenai sistem persekolahan. Yang secara pelan namun pasti mengarah kepada virtual school. Semua terjadi berkat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
Sejalan dengan perkembangan system persekolahan tersebut di atas, maka profesi juga telah dan terus mengalami perubahan. Profesi guru di abad 21 ini sangat dipengaruhi oleh pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga guru dengan kemampuan artifisialnya dapat membelajarkan siswa dalam jumlah besar, bahkan bisa melayani siswa yang tersebar diselurluh penjuru duni. Guru bukan hanya lagi mengendalikan siswa yang belajar di kelas, tetapi ia mampu membelajarkan jutaan siswa di “kelas dunia” memberi pelayanan secara individual pada waktu yang bersamaan. Sementara itu dengan bantuan teknologi juga pembelajaran tersebut juga daapt dilakukan secara multiakses dan memberi layanan secara individual di mana saja dan kapan saja. Guru di masa lalu sangat mengandalkan buku teks, dan sekarang memanfaatkan hypertext.

B.Profesionalisme Guru
Profesionalisme guru dibangun melalui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru tersebut adalah: kompetensi bidang substansi atau bidang studi, kompetensi bidang pembelajaran, kompetensi bidang pendidikan nilai dan bimbingan serta kompetensi bidang hubungan dan pelayanan/pengabdian masyarakat. Pengembangan profesionalisme guru meliputi peningkatan kompetensi, peningkatan kinerja (performance) dan kesejahteraannya. Guru sebagai profesional dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan, wawasan, dan kreativitasnya.
Masyarakat telah mempercayakan sebagian tugasnya kepada guru. Tugas guru yang diemban dari limpahan tugas masyarakatr tersebut antara lain adalah mentransfer kebudayaan dalam arti luas, keterampilan menjalani yang kompetitif. Oleh karena itu guru harus siap untuk diuji kompetensinya secara berkala untuk menjamin agar kinerjanya tetap memenuhi syarat profesional yang terus berkembang. Di masa depan dapat dipastikan bahwa profil kelayakan guru akan ditekankan kepada aspek-aspek kemampuan membelajarkan siswa, dimulai dari menganalisis, merencanakan atau merancang mengembangkan, mengimplementasikan, dan menilai pembelajaran yang berbasis pada penerapan teknologi pendidikan.
Kemampuan-kemampuan yang selama ini harus dikuasai guru juga akan lebih dituntut aktualisasinya. Misalnya kepampuan dalam : 1) merencanakan pembelajaran dan merumuskan tujuan, 2) mengelola kegiatan individu, 3) menggunakan multi metoda, dan memanfaatkan media, 4) berkomunikasi interaktif dengan baik, 5) memotivasi dan memberikan respon, 6) melibatkan siswa dalaml aktivitas, 7) mengadakan penyesuaian dengan kondisi siswa, 8) melaksanakan dan mengelola pembelajaran, 9) menguasai materi pelajaran, 10) memperbaiki dan mengevaluasi pembelajaran, 11) memberikan bimbingan, berinteraksi dengan sejawat dan bertanggung jawab kepada konstituen serta, 12) mampu melaksanakan penelitian.
Secara spesifik pelaksanaan tugas guru sehari-hari di kelas seperti membuat siswa berkonsentrasi pada tugas, memonitor kelas, mengadakan penilaian dan seterusnya, harus dilanjutkan dengan aktivitas dan tugas tambahan yang tidak kalah pentingnya seperti membahas persoalan pembelajaran dalam rapat guru, mengkomunikasikan hasil belajar siswa dengan orangtua dan mendiskusikan berbagai persoalan pendidikan dan pembelajaran dengan sejawat. Bahkan secara lebih spesifik guru harus dapat mengelola waktu pembelajaran dalam setiap jam pelajaran secara efektif dan efisien. Untuk dapat mengelola pembelajaran yang efektif dan efisien tersebut, guru harus senantiasa belajar dan meningkatkan keterampilan dasarnya. Menurut Rosenshine dan Stevens sembilan keterampilan dasar yang penting dikuasai oleh guru adalah keterampilan; 1) membuka pelajaran dengan mereview secara singkat pelajaran terdahulu yang terkait dengan pelajaran yang akan disajikan, 2) menyajikan secara singkat tujuan pembelajaran, 3) menyajikan materi dalam langkah-langkah kecil dan disertai latihannya masing-masing, 4) memberikan penjelasan dan keterangan yang jelas dan detil, 5) memberikan latihan yang berkualitas, 6) mengajukan pertanyaan dan memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk menunjukan pemahamannya, 7) membimbing siswa menguasai keterampilan atau prosedur baru, 8) memberikan balikan dan koreksi, dan 9) memonitor kemajuan siswa (Rosenshine & Stevens. 1986). Selain itu, tentu saja masih ada keterampilan lain yang harus dikuasai guru misalnya menutup pelajaran dengan baik dengan membuat rangkuman dan memberikan petunjuk tentang tindak lanjut yang harus dilakukan oleh siswa.
Pendeknya banyak hal-hal kecil yang harus diperhatikan dan dikuasai oleh guru sehingga secara kumulatif membentuk suatu keutuhan kemampuan professional yang bisa ditampilkan dalam bentuk kinerja yang optimal. Dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru, maka guru sendiri harus mau membuat penilaian atas kinerjanya sendiri atau mau melakukan otokritik. Di samping itu kritik, pendapat dan berbagai harapan masyarakat juga harus menjadi perhatiannya. Jadi, guru harus memperbaiki profesionalismenya sendiri, dan masyarakat membantu mempertajam dan menjadi pendorongnya.
Undang-Undang tentang profesionalisme guru UU NO 23 TAHUN 2003, psl 39 ayat 2 Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
UU NO 14 TAHUN 2005, psl 2 ayat 1
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan pada usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

C.Faktor Penyebab Rendahnya Profesionalitas Guru
Guru sangat mungkin dalam menjalankan profesinya bertentangan dengan hati nuraninya, karena ia paham bagaimana harus menjalankan profesinya namun karena tidak sesuai dengan kehendak pemberi petunjuk atau komando maka cara-cara para guru tidak dapat diwujudkan dalam tindakan nyata. Guru selalu diinterpensi. Tidak adanya kemandirian atau otonomi itulah yang mematikan profesi guru dari sebagai pendidik menjadi pemberi instruksi atau penatar. Bahkan sebagai penatarpun guru tidak memiliki otonomi sama sekali. Selain itu, ruang gerak guru selalu dikontrol melalui keharusan membuat satuan pelajaran (SP). Padahal, seorang guru yang telah memiliki pengalaman mengajar di atas lima tahun sebetulnya telah menemukan pola belajarnya sendiri. Dengan dituntutnya guru setiap kali mengajar membuat SP maka waktu dan energi guru banyak terbuang. Waktu dan energi yang terbuang ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya.
Akadum (1999) menyatakan dunia guru masih terselingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi yang pemecahannya memerlukan kearifan dan kebijaksanaan beberapa pihak terutama pengambil kebijakan; (1) profesi keguruan kurang menjamin kesejahteraan karena rendah gajinya. Rendahnya gaji berimplikasi pada kinerjanya; (2) profesionalisme guru masih rendah.
Selain faktor di atas faktor lain yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru disebabkan oleh antara lain; (1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini disebabkan oleh banyak guru yang bekerja diluar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga waktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidak ada; (2) belum adanya standar profesional guru sebagaimana tuntunan di Negara-negara maju; (3) kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi swasta sebagai pencetak guru yang lulusannya asal jadi tanpa memperhitungkan outputnya kelak di lapangan sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi keguruan; (4) kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi.
Akadum (1999) juga mengemukakan bahwa ada lima penyebab rendahnya profesionalisme guru; (1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total, (2) rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi keguruan, (3) pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati dari pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal ini terbukti dari masih belum mantapnya kelembagaan pencetak tenaga keguruan dan kependidikan, (4) masih belum smooth-nya perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar yang di berikan kepada calon guru, (5) masih belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi yang berupaya secara maksimal meningkatkan profesionalisme anggotanya. Kecenderungan PGRI bersifat politis memang tidak bisa di salahkan, terutama untuk menjadi pressure group agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Namun demikian di masa mendatang PGRI sepantasnya mulai mengupayakan profesionalisme para anggotanya. Dengan melihat adanya faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, pemerintah berupaya untuk mencari alternatif untuk meningkatkan profesi guru.

D.Meningkatkan Profesionalitas Guru
Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan profesionalisme guru diantaranya meningkatkan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi. Program penyetaraan Diploma II bagi guru-guru SD, Diploma III bagi guru-guru SLTP dan Strata I (sarjana) bagi guru-guru SLTA. Meskipun demikian penyetaraan ini tidak bermakna banyak, kalau guru tersebut secara entropi kurang memiliki daya untuk melakukan perubahan.
Selain diadakannya penyetaraan guru-guru, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah program sertifikasi. Program sertifikasi telah dilakukan oleh Direktorat Pembina Perguruan Tinggi Agama Islam (Dit Binrua) melalui proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar (ADB Loan 1442-INO) yang telah melatih 805 guru MI dan 2.646 guru MTs dari 15 Kabupaten dalam 6 wilayah propinsi yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan Kalimantan Selatan (Pantiwati, 2001).
Selain sertifikasi upaya lain yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme guru, misalnya PKG (pusat kegiatan guru,dan KKG (kelompok kerja guru) yang memungkinkan para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnya (Supriadi,1998).
Profesionalisasi harus di pandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam proses ini,pendidikan prajabatan,pendidikan dalam jabatan termasuk penataran,pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja,penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan, penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru,imbalan, dll secara bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme seseorang termasuk guru.
Dengan demikian usaha meningkatkan profesionalisme guru merupakan tanggung jawab bersama antara LPTK sebagai penghasil guru, instansi yang membina guru (dalam hal ini depdiknas atau yayasan swasta), PGRI dan masyarakat.
Dari beberapa upaya yang telah di lakukan pemerintah di atas, faktor yang paling penting agar guru-guru dapat meningkatkan kualifikasi dirinya yaitu dengan menyetarakan banyaknya jam kerja dengan gaji guru. Program apapun yang akan di terapkan pemerintah tetapi jika gaji guru rendah, jelaslah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya guru akan mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya. Tidak heran kalau guru-guru di negara maju kualitasnya tinggi atau di katakan professional, karena penghargaan terhadap jasa guru sangat tinggi. Dalam journal PAT (2001) di jelaskan bahwa di inggris dan wales untuk meningkatkan profesionalisme guru pemerintah mulai memperhatikan pembayaran gaji guru diseimbangkan dengan beban kerjanya. Di amerika serikat hal ini sudah lama berlaku sehingga tidak heran kalau pendidikan di amerika serikat menjadi pola anutan Negara-negara ketiga. Di Indonesia telah mengalami hal ini tetapi ketika jaman kolonial belanda. Setelah memasuki jaman orde semua berubah sehingga kini dampaknya terasa, profesi guru menduduki urutan terbawah dari urutan profesi lainnya seperti dokter, jaksa, dll.
Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetasi, yaitu kompetasi pedagogis, kognitif, personality,dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas,bijak,dan dapat bersosialisasi dengan baik.
Profesi dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsif-prinsif profesional . mereka harus (1) memiliki bakat,minat, panggilan jiwa, dan idealisme,(2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya,(3) memiliki kompetensi yang di perlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
Disamping itu, mereka juga harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak damn kewajiban dalam melaksanakan tugas,(6) memperoleh penghasilan yang di tentukan sesuai dengan dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, (8) memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).
Bila kita mencermati prinsip-prinsip profesional di atas, kondisi kerja pada dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki titik lemah pada hal-hal berikut. (1) kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang tugas. Di lapangan banyak diantara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya. (2) tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas, guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis,kognitif,personaliti dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak,dan dapat bersosialisasi dengan baik. (3) penghasilan tidak ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
Sementara ini guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan penghasilan yang sama. Memang benare sekarang terdapat program sertifikasi. Namun, program tersebut tidak memberikan peluang kepada seluruh guru. Sertifikasi hanya dapat di ikuti oleh guru-guru yang ditunjuk kepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif. (4) Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan potensi secara berkelanjutan. Banyak guru yang terjebak pada rutinitas. Pihak berwenangpun tidak mendorong guru kea rah pengembangan kompetensi diri ataupun karier. Hal itu terindikasi dengan minimnya kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya program pencerdasan guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku referensi, pelatihan berkala, dsb.
Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well. Artinya guru haruslah orang yang memiliki insting pendidik, paling tidak mengerti dan memahami peserta didik. Guru harus menguasai secara mendalam minimal satu bidang keilmuan. Guru harus memiliki sikap integritas profesional. Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan atau role model.
Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi criteria profesional, guru dan penanggungjawab pendidikan harus mengambil langkah. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya (1) penyelenggaraan pelatihan. Dasar profesionalisme adalah kompetensi. Sementara itu, pengembangan kompetensi mutlah harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan pelatihan. (2) Pembinaan perilaku kerja. Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja. (3) Penciptaan waktu luang. Waktu luang (Ieisure time) sudah lama menjadi sebuah bagian proses pembudayaan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran
Memperhatikan peranan guru dan tugas guru sebagai salah satu faktor determinan bagi keberhasilan pendidikan, maka keberadaan dan peningkatan profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan di abad pengetahuan menuntut adanya manajemen pendidikan modern dan profesional dengan bernuansa pendidikan.
Kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen berserta strategi penerapannya. Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki satu tingkah laku yang dipersyaratkan.
Guru yang profesional pada dasarnya ditentukan oleh attitudenya yang berarti pada tataran kematangan yang mempersyaratkan willingness dan ability, baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Usaha meningkatkan profesionalisme guru merupakan tanggung jawab bersama LPTK sebagai pencetak guru, instansi yang membina guru (dalam hal ini Depdiknas atau yayasan swasta), PGRI dan masyarakat.
Memahami Perilaku Individu
11 Februari 2008 Tinggalkan komentar Go to comments

Salah satu tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan perilaku peserta didiknya. Dalam hal ini, Abin Syamsuddin Makmun (2003) menyebutkan bahwa tugas guru antara lain sebagai pengubah perilaku peserta didik (behavioral changes). Oleh itu, agar perilaku peserta didik dapat berkembang optimal, tentu saja seorang guru seyogyanya dapat memahami tentang bagaimana proses dan mekanisme terbentuknya perilaku para peserta didiknya.

Untuk memahami perilaku individu dapat dilihat dari dua pendekatan, yang saling bertolak belakang, yaitu: (1) behaviorisme dan (2) holistik atau humanisme. Kedua pendekatan ini memiliki implikasi yang luas terhadap proses pendidikan, baik untuk kepentingan pembelajaran, pengelolaan kelas, pembimbingan serta berbagai kegiatan pendidikan lainnya.

A. Mekanisme Pembentukan Perilaku Menurut Aliran Behaviorisme

Behaviorisme memandang bahwa pola-pola perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan penguatan (reinforcement) dengan mengkondisikan atau menciptakan stimulus-stimulus (rangsangan) tertentu dalam lingkungan. Behaviorisme menjelaskan mekanisme proses terjadi dan berlangsungnya perilaku individu dapat digambarkan dalam bagan berikut :

S > R atau S > O > R

S = stimulus (rangsangan); R = Respons (perilaku, aktivitas) dan O=organisme (individu/manusia).

Karena stimulus datang dari lingkungan (W = world) dan R juga ditujukan kepadanya, maka mekanisme terjadi dan berlangsungnya dapat dilengkapkan seperti tampak dalam bagan berikut ini :

W > S > O > R > W

Yang dimaksud dengan lingkungan (W = world) di sini dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu :

1. Lingkungan objektif (umgebung=segala sesuatu yang ada di sekitar individu dan secara potensial dapat melahirkan S).
2. Lingkungan efektif (umwelt=segala sesuatu yang aktual merangsang organisme karena sesuai dengan pribadinya sehingga menimbulkan kesadaran tertentu pada diri organisme dan ia meresponsnya)

Perilaku yang berlangsung seperti dilukiskan dalam bagan di atas biasa disebut dengan perilaku spontan.

Contoh : seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas yang terasa panas, secara spontan mahasiswa tersebut mengipas-ngipaskan buku untuk meredam kegerahannya.

Ruangan kelas yang panas merupakan lingkungan (W) dan menjadi stimulus (S) bagi mahasiswa tersebut (O), secara spontan mengipaskan-ngipaskan buku merupakan respons (R) yang dilakukan mahasiswa. Merasakan ruangan tidak terasa gerah (W) setelah mengipas-ngipaskan buku.

Sedangkan perilaku sadar dapat digambarkan sebagai berikut:

W > S > Ow > R > W

Contoh : ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah cuaca mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan lampu neon yang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.

Ruangan kelas yang gelap, waktu sore hari, dan cuaca mendung merupakan lingkungan (W), ada mahasiswa yang sadar akan keadaan di sekelilingnya (Ow), –meski di ruangan kelas terdapat banyak mahasiswa namun mereka mungkin tidak menyadari terhadap keadaan sekelilingnya–. berjalan ke depan, meminta ijin ke dosen, dan menyalakan lampu merupakan respons yang dilakukan oleh mahasiswa yang sadar tersebut (R), suasana kelas menjadi terang dan mahasiswa menjadi lebih menyaman dalam mengikuti perkuliahan merupakan (W).

Sebenarnya, masih ada dua unsur penting lainnya dalam diri setiap individu yang mempengaruhi efektivitas mekanisme proses perilaku yaitu receptors (panca indera sebagai alat penerima stimulus) dan effectors (syaraf, otot dan sebagainya yang merupakan pelaksana gerak R).

Dengan mengambil contoh perilaku sadar tadi, mahasiswa yang sadar (Ow) mungkin merasakan penglihatannya (receptor) menjadi tidak jelas, sehingga tulisan dosen di papan tulis tidak terbaca dengan baik. Menggerakkan kaki menuju ke depan, mengucapkan minta izin kepada dosen, tangan menekan saklar lampu merupakan effector.

B. Mekanisme Pembentukan Perilaku Menurut Aliran Holistik (Humanisme)

Holistik atau humanisme memandang bahwa perilaku itu bertujuan, yang berarti aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam diri individu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku, meskipun tanpa ada stimulus yang datang dari lingkungan. Holistik atau humanisme menjelaskan mekanisme perilaku individu dalam konteks what (apa), how (bagaimana), dan why (mengapa). What (apa) menunjukkan kepada tujuan (goals/incentives/purpose) apa yang hendak dicapai dengan perilaku itu. How (bagaimana) menunjukkan kepada jenis dan bentuk cara mencapai tujuan (goals/incentives/pupose), yakni perilakunya itu sendiri. Sedangkan why (mengapa) menunjukkan kepada motivasi yang menggerakan terjadinya dan berlangsungnya perilaku (how), baik bersumber dari diri individu itu sendiri (motivasi instrinsk) maupun yang bersumber dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Perilaku individu diawali dari adanya kebutuhan. Setiap individu, demi mempertahankan kelangsungan dan meningkatkan kualitas hidupnya, akan merasakan adanya kekurangan-kekurangan atau kebutuhan-kebutuhan tertentu dalam dirinya. Dalam hal ini, Maslow mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan-individu secara hierarkis, yaitu:

1. kebutuhan fisiologikal, seperti : sandang, pangan dan papan
2. kebutuhan keamanan, tidak dalam arti fisik, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual
3. kebutuhan kasih sayang atau penerimaan
4. kebutuhan prestise atau harga diri, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status
5. kebutuhan aktualisasi diri.

Sementara itu, Stranger (Nana Syaodih Sukmadinata,2005) mengetengahkan empat jenis kebutuhan individu, yaitu:

1. Kebutuhan berprestasi (need for achievement), yaitu kebutuhan untuk berkompetisi, baik dengan dirinya atau dengan orang lain dalam mencapai prestasi yang tertinggi.
2. Kebutuhan berkuasa (need for power), yaitu kebutuhan untuk mencari dan memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap orang lain.
3. Kebutuhan untuk membentuk ikatan (need for affiliation), yaitu kebutuhan untuk mengikat diri dalam kelompok, membentuk keluarga, organisasi ataupun persahabatan.
4. Kebutuhan takut akan kegagalan (need for fear of failure), yaitu kebutuhan untuk menghindar diri dari kegagalan atau sesuatu yang menghambat perkembangannya.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut selanjutnya menjadi dorongan (motivasi) yang merupakan kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu aktivitas, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Jika kebutuhan yang serupa muncul kembali maka pola mekanisme perilaku itu akan dilakukan pengulangan (sterotype behavior), sehingga membentuk suatu siklus

Berkaitan dengan motif individu, untuk keperluan studi psikologis, motif individu dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan, yaitu :

1. Motif primer (basic motive dan emergency motive); menunjukkan kepada motif yang tidak pelajari, dikenal dengan istilah drive, seperti : dorongan untuk makan, minum, melarikan diri, menyerang, menyelamatkan diri dan sejenisnya.
2. Motif sekunder; menunjukkan kepada motif yang berkembang dalam individu karena pengalaman dan dipelajari, seperti : takut yang dipelajari, motif-motif sosial (ingin diterima, konformitas dan sebagainya), motif-motif obyektif dan interest (eksplorasi, manipulasi. minat), maksud dan aspirasi serta motif berprestasi.

Untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari indikator-indikatornya, yaitu : (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Dalam diri individu akan didapati sekian banyak motif yang mengarah kepada tujuan tertentu. Dengan beragamnya motif yang terdapat dalam individu, adakalanya individu harus berhadapan dengan motif yang saling bertentangan atau biasa disebut konflik.

Bentuk-bentuk konflik tersebut diantaranya adalah :

1. Approach-approach conflict; jika individu dihadapkan pada dua motif atau lebih dan semua alternatif motif sama-sama kuat, dikehendaki serta bersifat positif.
2. Avoidance-avoidance conflict; jika individu dihadapkan pada dua motif atau lebih dan semua alternatif motif sama-sama kuat namun tidak dikehendaki dan bersifat negatif.
3. Approach-avoidance conflict; jika individu dihadapkan pada dua motif atau lebih, yang satu positif dan dikehendaki dan yang lainnya motif negatif serta tidak dikehendaki namun sama kuatnya.

Jika seorang individu dihadapkan pada bentuk-bentuk motif seperti dikemukakan di atas tentunya dia akan mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dan sangat mungkin menjadi perang batin yang berkepanjangan.

Dalam pandangan holistik, disebutkan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam dirinya, setiap aktivitas yang dilakukan individu akan mengarah pada tujuan tertentu. Dalam hal ini, terdapat dua kemungkinan, tercapai atau tidak tercapai tujuan tersebut. Jika tercapai tentunya individu merasa puas dan memperoleh keseimbangan diri (homeostatis). Namun sebaliknya, jika tujuan tersebut tidak tercapai dan kebutuhannya tidak terpenuhi maka dia akan kecewa atau dalam psikologi disebut frustrasi. Reaksi individu terhadap frustrasi akan beragam bentuk perilakunya, bergantung kepada akal sehatnya (reasoning, inteligensi). Jika akal sehatnya berani mengahadapi kenyataan maka dia akan lebih dapat menyesuaikan diri secara sehat dan rasional (well adjustment). Namun, jika akal sehatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya, perilakunya lebih dikendalikan oleh sifat emosinalnya, maka dia akan mengalami penyesuaian diri yang keliru (maladjusment).

Bentuk perilaku salah suai (maldjustment), diantaranya : (1) agresi marah; (2) kecemasan tak berdaya; (3) regresi (kemunduran perilaku); (4) fiksasi; (5) represi (menekan perasaan); (6) rasionalisasi (mencari alasan); (7) proyeksi (melemparkan kesalahan kepada lingkungan); (8) sublimasi (menyalurkan hasrat dorongan pada obyek yang sejenis); (9) kompensasi (menutupi kegagalan atau kelemahan dengan sukses di bidang lain); (10) berfantasi (dalam angan-angannya, seakan-akan ia dapat mencapai tujuan yang didambakannya).

Di sinilah peran guru untuk sedapat mungkin membantu para peserta didiknya agar terhindar dari konflik yang berkepanjangan dan rasa frustasi yang dapat menimbulkan perilaku salah-suai. Sekaligus juga dapat memberikan bimbingan untuk mengatasinya apabila peserta didik mengalami konflik yang berkepanjangan dan frustrasi.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dikemukakan contoh terbentuknya perilaku berdasarkan pendekatan holistik.

Contoh 1 :

Karena gagal mengikuti mengikuti testing pada salah satu Fakultas di Perguruan Tinggi ternama melalui jalur UMPTN (frustration), dan setelah mempertimbangkan segala sesuatunya (moralitas), secara sukarela Arjuna memutuskan untuk melanjutkan pada salah program studi yang ada di FKIP UNIKU (sublimasi).

Ketika mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan yang merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti para mahasiswa, sejak awal dia sudah menyadari bahwa dia kekurangan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam bidang Psikologi Pendidikan sehingga dia menyadari Psikologi Pendidikan merupakan kebutuhan bagi dirinya (need felt) dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya (goals/incentives).

Untuk tujuan jangka pendeknya, dengan berbekal kesadaran diri bahwa dia memiliki potensi dalam bidang psikologi pendidikan, dia berharap dapat memperoleh kemampuan baru berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan psikologi pendidikan, yang diperolehnya dari setiap pertemuan tatap muka dengan dosen.

Tujuan jangka menengah, pada akhir semester dia berharap lulus mata kuliah Psikologi Pendidikan dengan mendapatkan nilai A (kebutuhan harga diri). Selain itu, nanti pada saat mengikuti Program Praktek Lapangan (PPL), dia berharap dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai untuk jangka panjang, dia benar-benar berharap dapat menjadi guru yang efektif dan kompeten.

Keinginan dan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam bidang psikologi pendidikan, memperoleh kesuksesan belajar dengan mendapatkan nilai A, memperoleh kesuksesan dalam mengikuti Program Praktek Lapangan (PPL), keinginan menjadi guru yang efektif dan kompeten kemudian berkembang menjadi dorongan yang kuat dalam dirinya (motivasi intrinsik)

Pada saat mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan dia senantiasa aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya tentang materi yang disampaikan, membaca dan mengkaji buku-buku psikologi pendidikan yang diwajibkan dan dianjurkan oleh dosen. Setiap tugas yang diberikan diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Dia juga sangat menyukai diskusi tentang psikologi pendidikan dengan teman-temannya di luar kelas (perilaku instrumental).

Berkat aktivitas dan kesungguhannya dalam mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan, dia memperoleh pengetahuan yang luas, sikap yang positif dan memiliki keterampilan yang bisa dibanggakan dalam menerapkan prinsip-prinsip psikologi. Pada akhir semester, dia memperoleh nilai terbaik di kelasnya, pada saat PPL dia termasuk mahasiswa praktikan yang disukai oleh peserta didiknya, bahkan kepala sekolahnya meminta dia untuk menjadi guru di sekolah menjadi tempat prakteknya.

Setelah dia selesai kuliah dia menjadi guru di sebuah sekolah, para peserta didik sangat menyenangi dia karena dia sangat dekat dan akrab dengan peserta didiknya. Begitu juga, rekan-rekan seprofesinya sangat hormat dan kagum atas kinerjanya sebagai guru. Pada saat mengikuti lomba pemilihan guru berprestasi tingkat kabupaten, dia berhasil meraih sebagai juara pertama.

Dia sangat mensyukuri atas segala keberhasilannya, baik ketika selama menjadi mahasiswa maupun setelah menjadi guru (homeostatis). Bagi dirinya, Perkuliahan Psikologi Pendidikan telah mendasari dia menjadi seorang yang sukses.

Contoh 2 :

Astrajingga rekan seangkatan Arjuna. Dia bercita-cita menjadi seorang ekonom, karena gagal mengikuti mengikuti testing pada Fakultas Ekonomi di Perguruan Tinggi ternama melalui jalur UMPTN (frustration), kemudian dia dipaksa orang tuanya untuk melanjutkan pada salah satu program studi di FKIP UNIKU (motivasi ekstrinsik/substitusi), sehingga selama kuliah, dia belum menemukan apa tujuan kuliahnya.

Dia tidak begitu berminat mengikuti perkuliahan mata kuliah kependidikan, termasuk mata kuliah Psikologi Pendidikan (kurang merasakan adanya kebutuhan dan kekurangan motivasi). Pikirannya selalu terganggu bahwa seolah-olah dia sedang kuliah pada Fakutas Ekonomi di Perguruan Tinggi yang diidam-idamkannya dan dia merasa seolah-olah bakal menjadi Ekonom (fantasi). Dia sering tidak masuk kuliah, sekalipun dia masuk kuliah hanya sebatas takut dimarahi oleh dosen yang bersangkutan dan takut dinyatakan tidak lulus (kebutuhan rasa aman). Tugas-tugas yang diberikan dosen pun jarang dikerjakan, kalaupun dikerjakan hanya alakadarnya dan selalu telat disetorkan. Dia dihadapkan pada perang batin antara terus melanjutkan studi yang tidak sesuai dengan cita-citanya atau keluar dari kuliah dengan resiko orang tua akan marah besar terhadap dirinya (conflict).

Selama satu semester mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan, dia hanya memperoleh sebagian kecil saja pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan dan pada akhirnya dia dinyatakan tidak lulus dan terpaksa harus mengikuti remedial. Sambil menangis (regresi), dia menyalahkan dosen bahwa dosennya tidak becus mengajar (proyeksi).

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Calvin S. Hall & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya). 2005. Teori-Teori Psiko Dinamik (Klinis) : Jakarta : Kanisius
Depdiknas, 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Akdemik Dirjen Dikti
——— 2003. Pedoman Penyelenggaraaan Program Percepatan Belajar SD, SMP dan SMA. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
E. Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep,Karakteristik dan Implementasi.Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
———. 2004. Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
Gendler, Margaret E. 1992. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York : McMillan Publishing.
H.M. Arifin. 2003. Teori-Teori Konseling Agama dan Umum. Jakarta. PT Golden Terayon Press.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Phsychology. New York : McGraw-Hill Book Company
Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB – IKIP Bandung.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung< : P.T. Remaja Rosdakarya.
National Board for Professional Teaching Standards. 2002 . Five Core Propositions. NBPTS (Accessed, 31 Oct 2002).
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas.
———-, dkk. 2004. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta.
Sofyan S. Willis. 2004. Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta
SudarwanDanim. 2002. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Sugiharto.(2005. Pendekatan dalam Konseling (Makalah). Jakarta : PPPG
Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.
Sunaryo Kartadinata.2003. Inventori Tugas Perkembangan. Bandung : Lab. PPB-UPI Bandung
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita.
Syamsu Yusuf LN.2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
5 Bahasa dengan Penulisan Huruf Tersulit di Dunia
Posted on Desember 25, 2009 by azzaam
1. Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin (Tradisional: 北方話, Sederhana: 北方话, Hanyu Pinyin: Běifānghuà, harafiah: “bahasa percakapan Utara” atau 北方方言 Hanyu Pinyin: Běifāng Fāngyán, harafiah: “dialek Utara”) adalah dialek Bahasa Tionghoa yang dituturkan di sepanjang utara dan barat daya Republik Rakyat Cina. Kata “Mandarin”, dalam bahasa Inggris (dan mungkin juga Indonesia), digunakan untuk menerjemahkan beberapa istilah Cina yang berbeda yang merujuk kepada kategori-kategori bahasa Cina lisan.

Dalam pengertian yang sempit, Mandarin berarti Putonghua 普通话 dan Guoyu 國語 yang merupakan dua bahasa standar yang hampir sama yang didasarkan pada bahasa lisan Beifanghua* (lihat di bawah). Putonghua adalah bahasa resmi Cina dan Guoyu adalah bahasa resmi Taiwan. Putonghua – yang biasanya malah dipanggil Huayu – juga adalah salah satu dari empat bahasa resmi Singapura.

Dalam pengertian yang luas, Mandarin berarti Beifanghua (secara harafiah berarti “bahasa percakapan Utara”), yang merupakan sebuah kategori yang luas yang mencakup beragam jenis dialek percakapan yang digunakan sebagai bahasa lokal di sebagian besar bagian utara dan barat daya Cina, dan menjadi dasar bagi Putonghua dan Guoyu. Beifanghua mempunyai lebih banyak penutur daripada bahasa apapun yang lainnya dan terdiri dari banyak jenis termasuk versi-versi yang sama sekali tidak dapat dimengerti.

Seperti ragam-ragam bahasa Cina lainnya, ada banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa Mandarin itu merupakan semacam dialek, bukan bahasa.

Contoh huruf mandarin:您好嗎 (apa kabar)
2. Bahasa Korea

Bahasa Korea (한국어/한국말) adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian di Cina timur laut. Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa isolat. Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa Altaik. Bahasa Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas.

Sistem penulisan bahasa Korea yang asli — disebut Hangul — merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara Sino-Korea (Hanja) juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan Hangul, lebih dari 70% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin.

Contoh Huruf Korea : 어떻게 지내세요 (apa kabar)
3. Bahasa Arab

Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah), atau secara mudahnya Arab (عربي ‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aram. Bahasa Arab Modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa-bahasa ini dituturkan di seluruh Dunia Arab, sedangkan Bahasa Arab Baku diketahui di seluruh Dunia Islam.

Bahasa Arab Modern berasal dari Bahasa Arab Klasik yang telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa liturgi Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.

Contoh huruf Arab : كيف حالك (apa kabar)
4. Bahasa Jepang

Bahasa Jepang (日本語; romaji: Nihongo) merupakan bahasa resmi di Jepang dan jumlah penutur 127 juta jiwa.

Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Cina. Ia juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世, generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.

Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語), pertuturan standar, dan Kyoutsugo (共通語), pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi.

Contoh Huruf Jepang : お元気ですか (apa kabar)
5. Bahasa Jawa

Dan yang terakhir, tentu saja bahasa jawa :)

Menurut Anda bahasanya bagaimana? Biasa-biasa saja? Sebenarnya ini huruf dasar dari tulisan jawa. Kalau ingin lihat yang lebih kompleks, lihat saja aksara jawa berikut ini:

[klik untuk memperbesar]

Masih ada lagi nih, Angka Jawa:

Kalau yang ini adalah aksara Sandangan atau biasa dikenal dengan tanda baca dan juga aksara-aksara lainnya :

Bisa baca tulisan berikut ini?

[klik untuk memperbesar]

DIarsipkan di bawah: Kamu Harus Tahu | Ditandai: aksara jawa, hanacaraka, penulisan huruf tersulit didunia, tulisan jawa

Nusa kambangan

0
Nusa Kambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa penjara (dalam bahasa Indonesia dikenali sebagai Lembaga Pemasyarakatan (LP)) keselamatan tinggi di Indonesia. Pulau ini masuk dalam wilayah pentakbiran Kabupaten Cilacap. Untuk sampai ke pulau ini seseorang harus menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan di Cilacap.

Semula terdapat sembilan LP di Nusa Kambangan, namun kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu LP Batu (dibangun 1925), LP Besi (dibangun 1929), LP Kembang Kuning (tahun 1950), dan LP Permisan (tertua, dibangun 1908). Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Timus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger telah ditutup.

Pulau Kambangan, yang berstatus sebagai cagar alam, juga merupakan habitat bagi pohon-pohon langka, namun banyak yang telah ditebang secara haram. Saat ini yang tinggal kebanyakan adalah tumbuhan perdu, nipah, dan belukar. Kayu pawlar yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan, mempunyai kualiti yang setara dengan kayu dari Kalimantan. Secara tradisional, penerus dinasti Mataram sering melakukan ritual di pulau ini. Nusa Kambangan juga tercatat sebagai pertahanan terakhir dari tumbuhan Wijayakusuma yang sejati. Ada sebuah pelabuhan di pulau ini, Pelabuhan Sodong.
Liputan6.com, Colorado Spring: Natal Tahun ini anak-anak bisa mengikuti jejak Santa pada malam Natal melalui berbagai pilihan teknologi tinggi. Program tersebut diluncurkan oleh Organisasi Militer Dirgantara dan Pertahanan Maritim Amerika Serikat dan Kanada (NORAD) baru baru ini dirilis situs NORAD.

Anak-anak dapat mengakses jejak santa klaus melalui situs Norad, Twitter, Facebook, Google Maps atau Google Earth. Program teknologi tinggi ini sangatlah mudah dan setara dengan membaca cerita Natal sehingga membuat anak-anak bersemangat merayakan Malam Natal.

Sinterklas akan memulai perjalanan tanggal 24 Desember jam 11 waktu Greenwich . Anak-anak dapat melacak perjalanan ketika ia melewati 24 "Santa Cams" di seluruh dunia. Tahun ini mereka juga dapat memeriksa desa Santa dan melihat bagaimana kurcaci membungkus hadiah sambil bercengkrama.

Menurut Norad dalam situs CNN sistem produk Perjalanan Santa bekerja karena hidung rusa Rudolph yang terkenal memberi sinyal inframerah mirip dengan sistem peluncuran rudal. Puluhan ribu sukarelawan Norad bekerja di malam Natal untuk menjawab e-mail tentang perjalanan Santa di Noradtrackssanta@gmail.com. Tahun lalu 75.000 sukarelawan menerima panggilan telepon dan sekitar lebih dari 6.000 e-mail dari 200 negara.(AYB)
Liputan6.com, Beijing: Pemerintah Cina Sabtu (26/12) mengumumkan peluncuran kereta api rel tercepat di dunia. Kereta berkecepatan 350 kilometer perjam mampu menghubungkan kota modern Guangzhou - Wuhan yang berjarak tempuh 1,069 kilometer dalam waktu tiga jam. Kereta ini lebih cepat dibanding kereta sebelumnya memakan waktu tujuh setengah jam, demikian rilis AFP dikutip dari Xinhua.

Pengerjaan proyek kereta cepat dimulai tahun 2005 bagian dari rencana memperluas jaringan transportasi berkecepatan tinggi menghubungkan pusat bisnis di Cina selatan Guangzhou (dekat dengan Hongkong) dengan Beijing ibukota Cina. Kereta Super Cepat ini telah menjalani tes sejak awal Desember dan secara resmi akan memulai beroperasi dari kota Wuhan Sabtu (26/12).

"Kereta ini mampu berkecepatan 394,2 kilometer perjam dan merupakan kereta tercepat di dunia," Kata Zhang Shuguang, Kepala Biro Transportasi Kereta Api kepada Xinhua. Jika Indonesia memiliki kereta super cepat Link Cina maka rute Jakarta - Banyuwangi di ujung Timur Jawa bisa ditempuh hanya dalam wakti tiga jam.(AYB)
Liputan6.com, Depok: Rumah mantan pejabat Mahkamah Agung di Depok, Jawa Barat, dirampok Rabu dini hari tadi (30/12). Perampok yang menggunakan penutup wajah dan berjumlah sekitar sepuluh orang menguras sejumlah brankas yang berisi barang berharga milik keluarga Abidin.

Hingga siang hari tadi polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban yang cukup luas dan megah di Pancoran Mas Depok. Mantan pejabat MA Abidin yang masih dalam kondisi sakit terlihat masih trauma dan enggan dimintai keterangan. Belum diktahui kerugian yang dialami korban akibat aksi perampokan yang tampaknya ditrencanakan dengan baik ini. (AYB).
Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi inspektur upacara pemakaman KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, Kamis besok. Demikian disampaikan Presiden SBY dalam jumpa pers di Istana Negara, Rabu (30/12) malam.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Pimpinan MPR Bapak Taufik Kiemas tentang pemakaman. Saya menjadi inspektur dan beliau menjadi pemimpin pemberangkatan jenazah dari Ciganjur," ujar Presiden Yudhoyono.

Presiden Yudhoyono menambahkan, negara ingin memberikan penghormatan kepada Gus Dur. Usai memberikan pernyataan, Presiden mengajak para wartawan membaca surat Al-Fatihah.

"Bagi yang beragama Islam, mari kita membaca surat Al Fatihah," kata Presiden Yudhoyono.

Sebelumnya, adik Gus Dur, Lili Wahid, memastikan bahwa jenazah Gus Dur akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Bahkan, keluarga Gus Dur telah menyiapkan pesawat pribadi Jusuf Kalla untuk membawa jenazah Gus Dur ke Surabaya besok pagi [baca: Gus Dur Dimakamkan di Jombang].(BJK/SHA)
Liputan6.com, Yogyakarta: Libur akhir tahun dimanfaatkan Cinta Laura Kiehl untuk bekerja. Dara blasteran Jerman itu menjalani syuting untuk film terbarunya berjudul "SKJ" di Kota Yogyakarta. "Di sini aku filming bareng Nindy, Lala, Fandy Christian, dan band SKJ," kata Cinta seperti dikutip tayangan Status Selebritis, Senin (28/12).

"Kita bakal di Yogyakarta untuk satu minggu and sekarang udah tiga hari syuting," jelas gadis kelahiran 17 Agustus 1993 tersebut. Adegan kali ini berlangsung di tempat terbuka. "Harusnya syuting lima jam satu scene karena susah shot-nya, tapi sekarang cuma dua jam karena mataharinya mau hilang," kata Cinta.

Beberapa hari di Kota Gudeg, stamina pemain justru turun. "Syutingnya sangat capek," kata Nindy yang baru pertama kali main di layar lebar. Pelantun lagu Buktikan itu lalu memperkenalkan lawan mainnya, band kocak asal Yogya, SKJ.

"Di film ini nih ceritanya mereka nih (Nindy, Cinta, Lala) para cewek idola kita," kata Bagus, salah seorang awak SKJ. "Kita udah (syuting) dua hari baru tidur tiga jam, hebat kan," sahut personel SKJ lainnya.(AYB)
Maut Jemput Penggebuk Drum A7X
Willy Haryono
img
James Owen Sullivan
29/12/2009 15:54 | Band
Liputan6.com, California: James Owen Sullivan, drummer sekaligus backing vocal grup band Avenged Sevenfold, ditemukan tewas di rumahnya di Huntington Beach, California, Amerika Serikat, Senin (28/12) waktu setempat. Letnan Polisi John Domingo mengatakan masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian pria yang akrab disapa The Rev itu.

Pada Senin pagi, kasak kusuk mengenai kematian The Rev telah menyebar di beberapa situs band di dunia maya. Berbagai ucapan dukacita dan belasungkawa dari sejumlah penggemar pun mengalir deras.

Avenged Sevenfold (A7X) adalah band yang dibentuk di Huntington Beach pada 1999. Sejak saat itu, Sullivan yang termasuk personel awal telah menelurkan empat album dan memenangkan penghargaan Best New Artist di MTV Video Music Awards pada 2006.

Seperti dilansir situs Ocregister.com, band bergenre rock ini berhasil menduduki peringkat empat di tangga lagu Billboard lewat album keempatnya. Berdasarkan pernyataan A7X di laman MySpace, Zacky Vengeace mengaku para personel cukup mendapat kesulitan saat menggarap album kelima.(WIL/ANS)
Liputan6.com, Jakarta: Seorang pria ditemukan tewas di kamar kontrakannya di kawasan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (29/12), dengan sejumlah luka tusuk di tubuh. Kepolisian Resor Jakarta Barat yang menyelidiki kasus ini menduga kuat Zakaria Tarigan dibunuh teman dekatnya. Barang korban seperti telepon genggam dan sepeda motor raib dibawa kabur.

Jasad Zakaria pertama kali ditemukan oleh pembantunya. Sang pembantu curiga pintu kamar kontrakan tak terkunci. Penyelidikan sementara polisi korban diduga adalah homoseksual dan bekerja di perusahaan ekspedisi. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diotopsi.(AIS/ANS)
Liputan6.com, California: Tahun 2010 semakin mendekat. Bagi sejumlah perusahaan pembuat mobil, hal ini merupakan momen penentuan dalam meraih kesuksesan menjual produk terbaru mereka kepada masyarakat. Sepuluh model mobil terbaru versi MSNBC di bawah ini meliputi berbagai macam jenis kendaraan, mulai dari mobil mini hingga mobil keluarga berukuran besar yang masing-masing merepresentasikan keunikannya tersendiri.

1. Buick Regal
Regal terbaru ini memiliki body yang lebih ramping dan kencang dibandingkan model pendahulunya yang terkesan lembek. Dengan mesin empat silinder yang dilengkapi fitur turbocharge, mobil ini akan menyaingi mobil sekelas Acura TSX. Mobil berkekuatan 220 tenaga kuda yang mampu menempuh 48 kilometer persatu galon bahan bakar ini akan hadir pada musim panas 2010.

2. Chevrolet Cruze
Chevrolet berusaha untuk menjadi merek mobil yang dikenal di dunia global, seperti Ford dan Toyota. Untuk meraih tujuan itu, General Motors telah mengembangkan beberapa model dan memperkenalkannya ke seluruh dunia. Mobil Chevrolet Cruze ini diharapkan dapat menjadi mobil yang lebih baik dari model Chevy pendahulunya.

3. Chevrolet Volt
Mobil yang sudah dinanti-nantikan ini akan menyentuh pasar antara momen hari Thanksgiving dan natal 2010. Namun sayang, mobil ini hanya dijual eksklusif bagi warga California, AS saja. Walaupun akan dirilis di negara lain pada 2011, hanya masyarakat California saja yang mampu mengisi tenaga mobil baru ini di rumahnya dan berkendara sejauh 64 kilometer tanpa bensin.
GM berencana membuat 3000 unit Volt pada kuarter pertama 2011, 8000 hingga 10000 di tahun itu, dan 50000 hingga 6000 setelahnya. Kekhawatiran terbesar GM adalah reaksi masyarakat terhadap harga yang hingga saat ini belum dapat ditentukan.

4. Ford S-Max
S-Max termasuk dalam tipe multi-purpose vehicle (MPV) yang serupa dengan sport utility vehicle (SUV) di AS. S-Max 2010 versi Eropa dilengkapi dengan mesin diesel, sementara versi AS akan memakai mesin EcoBosst dengan empat silinder berturbocharge. Mobil yang tampilannya mirip dengan Honda Stream ini akan hadir dengan unsur urban kontemporer.

5. Ford Fiesta
Melalui Ford Fiesta, presiden Ford Allan Mullay berencana menjadikan Ford sebagai perusahaan yang mempunyai nama besar dalam pasar mobil berukuran kecil. Mobil ini sebenarnya sudah lama dikembangkan saat Mullaly memutuskan untuk melepas Fiesta ke pasar asing. Ia berencana mengganti beberapa bagian seperti lampu dan bemper agar dapat masuk ke pasar AS. Sebelumnya pada 2009, model Fiesta telah terjual sebanyak setengah juta unit di beberapa negara. Mobil dengan desain menawan ini mampu menempuh 64 kilometer pergalon.

6. Honda CR-Z
Honda selama ini memiliki reputasi baik atas produk-produknya. Untuk produksi mobilnya Honda memproduksi mobil yang efisien contohnya Mobil Civic CRX. Sekarang ini Honda mencoba peruntungan dengan konsep model mobil terbaru, yakni CR-Z, tahun 2011. Konsep mobil terbaru ini menggunakan 1,5 liter mesin gas yang dibantu dengan motor listrik dan disesuaikan dengan enam kecepatan transmisi manual, agar para konsumen merasa antusias saat mengemudi.

7. Hyundai Sonata
Setelah bertahun-tahun mesin V6 populer, Hyundai kini menguji sebuah sedan keluarga yang menawarkan mesin empat silinder. Mesin empat silinder ini memberi kepuasan lebih besar dari pada V6. Tenaga kuda pada mesin diperkirakan akan menghasilkan tenaga 35 mpg yang disesuaikan dengan enam kecepatan transmisi otomatis ketika berada di jalan raya. Sonata baru akan diluncurkan pada Januari mendatang, dengan versi hibrida turbocharged.

8. Mazda 2
Perusahaan Mazda akan segera meluncurkan mobil terbarunya degan model yang stylish, rapi, dan ramping. Dan membuat para konsumen Amerika Serikat bernafsu menginginkan mobil tersebut segera beredar disana. Mobil ini akan didukung oleh mesin 1.5 liter ketika tiba di dealer pada akhir musim panas 2010.

9. Nissan Leaf
Nissan akan mulai meluncurkan produknya, yaitu Nissan Leaf dengan menawrkan mobil bertenaga listrik. Persediaan awal akan terbatas, tetapi Nissan berjanji untuk mendongkrak tingkat produksinya. Mobil ini sendiri tidak akan jauh lebih mahal dibanding mobil lainnya. Untuk harga kemasan baterai lithium ion, Nissan adalah pelopor skema pembiayaan yang inovatif, yang akan mengurangi biaya mobil tersebut. Sistem Komputer didalamnnya nanti akan membantu pengemudi dalam melacak lokasi pengisian bahan bakar dalam jangkauan 100 mil.

10. Toyota Sienna
Amerika cenderung masih menyukai produksi mobil besar untuk mengangkut keluarga, teman, dan perlengkapannya. Toyota sedang mempersiapkan produk barunya, yaitu Toyoyta Sienna, sebuah minivan yang menawarkan fitur mewah dan hemat dalam bentuk mesin empat silinder. Mesin standar yang digunakan adalah V6. Ini memberi kekuatan yang baik, tetapi memberikan penghematan bahan bakar sedikit lebih baik daripada beberapa model V8. Sienna dengan kapasitas 2,7 liter tidak bisa menarik sebuah trailer, tetapi dapat memberikan perkiraan EPA, 26 mpg saat beraksi di jalan raya. Februari 2011, Sienna dipastikan tiba di dealer.(AYB)

PANTAI WIDARAPAYUNG

0
Gelombang laut yang menghasilkan suara gemuruh disertai desiran angin pantai dipadu dengan nyiur pohon kelapa selalu membuat kesan tersendiri. Beragam kesan pun timbul, ada yang kagum, ada pula yang penasaran. Namun tak sedikit pula yang merasa takut. Takut bukan lantaran deburan ombak dan ganasnya gelombang, namun biasanya ketakutan dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistik. Setiap orang akan terkesan saat berjumpa dengan pantai berombak dan panorama alam sekitar yang indah.
Panorama pantai Widara Payung tak kalah menarik dibanding pantai lain seperti pantai Pangandaran. Pantai ini memiliki luas sekitar 500 ha dengan kondisi pantai yang sangat landai. Sepanjang pantai berderet ribuan pohon kelapa dan nyiur yang melambai menjadikan suasana pantai sejuk. Pantai Widarapayung berada di Desa Widarapayung Wetan, Kecamatan Binangun atau kurang lebih 35 km kearah timur dari kota Cilacap.

Pemandangan alam bebas pantai Widarapayung bisa dinikmati pula di selter-selter dan juga warung-warung yang berada disepanjang pantai. Tak hanya hamparan pantai yang eksotis, indah dan menawan. Ombak yang relatif besar menantang peselancar untuk menikmati gulungan gelombang laut. Sehingga sayang untuk dilewatkan terlebih saat menjelang senja. Tak heran bila banyak wisatawan luar daerah yang datang, bahkan tak sedikit yang menghabiskan waktu dipantai. Mereka datang tidak hanya pada hari Minggu maupun hari besar seperti lebaran saja. Hampir setiap hari dari pagi hingga menjelang senja selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Disepanjang pantai ini warga setempat menyediakan papan selancar (surfing) yang dapat digunakan untuk berlatih selancar bagi pemula. Tak hanya itu, untuk memanjakan pengunjung juga tersedia kursi malas dan kursi panjang yang diletakan dibibir pantai.

Liveguard layaknya seperti dalam film Baywatch juga siap membantu dan memberikan pertolongan pertama bagi setiap pengunjung. Selain itu juga tersedia kolam renang dan pemandian air tawar yang bisa digunakan untuk segala umur usai bermain-main dipantai.

Meski belum tersedia resor maupun hotel disekitar pantai Widarapayung, namun tak mengurangi minat pengunjung yang datang untuk sekedar melepas penat dan menjauhkan dari polusi dan kebisingan.
*sumber wagiono cilacapmedia gambar oleh Erwin Hanafi

BENTENG PENDEM

0
BENTENG Pendem Cilacap atau dalam bahasa Belanda disebut ”Kusbatterij op de Lantong te Cilacap”, terletak sekira setengah kilometer ke arah selatan dari objek wisata pantai Teluk Penyu. Bangunan ini adalah bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun secara bertahap tahun 1861-1879 dengan luas 6,5 hektar.

Konfigurasi bangunan Benteng Pendem, sampai saat ini masih kokoh. Arsitek Belanda mendesain Benteng Pendem lengkap dengan barak/ ruang prajurit, klinik, terowongan, penjara, ruang amunisi, ruang tembak yang dikelilingi pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.

Kini, bangunan bersejarah itu menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Cilacap. Disebut Benteng Pendem, karena bangunan bersejarah itu nyaris tertutup tanah perbukitan. Dari puncak benteng ini, kita dapat melihat Samudra Indonesia.

Belanda membangun Benteng Pendem sebagai markas pertahanannya hingga tahun 1942. Sebab, saat perang melawan Jepang, Sekutu kalah. Benteng ini kemudian dikuasai Jepang.

Benteng tersebut, juga menjadi saksi perjuangan rakyat Cilacap melawan penjajahan Belanda. Di benteng ini, ratusan rakyat Cilacap dan para pejuang ditawan penjajah.

Pada tahun 1945, saat Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh tentara Sekutu dan Jepang hengkang kembali ke negerinya - bangunan yang berada tak jauh dari Pulau Nusakambangan tersebut, dikuasai TNI dari Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Di tempat itu pula, para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.

Pada tahun 1986, dilakukan penggalian terhadap lokasi yang berada di pintu Pelabuhan Cilacap tersebut. Ternyata di dalamnya terdapat ratusan ruangan, terdiri barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru.

Sebelumnya tak ada yang menyangka, jika di dalam tanah gundukan yang berada tak jauh dari kilang minyak tersebut terdapat sebuah bangunan bersejarah.

Karena konon tempat tersebut lebih dulu dibuat bangunan, baru setelah itu ditimbun dengan tanah setebal empat meter, sehingga bangunan tersebut tidak terlihat.

Pada masa pemerintahan Belanda, banyak tentara yang dipenjara di Benteng Pendem dikabarkan tidak kembali. Di lokasi ini diperkirakan masih terdapat bangunan lain yang tertimbun. Dari Benteng Pendem itu pula, konon terdapat terowongan yang menghubungkan dengan benteng sejenis serta sejumlah gua-gua di Pulau Nusakambangan melalui bawah laut.

Antara Benteng Pendem dan Pulau Nusakambangan memang ada kaitannya. Di “pulau penjara” ini, sejumlah bangunan bersejarah peninggalan pemerintah kolonial Belanda bisa dijumpai.

Bangunan bersejarah seperti rumah penjara, tempat peristirahatan di candi, benteng Portugis dengan peninggalan meriam kuno yang merupakan sebagian potensi alam serta sejarah di Nusakambangan, memiliki prospek bagus untuk ditawarkan sebagai atraksi wisata.

Di pulau ini terdapat sekira 25 goa, termasuk goa kelelawar yang dihuni ribuan hewan malam ini.

Memasuki Nusakambangan dengan waktu tempuh 15 - 20 menit dari Dermaga Wijayapura, pertama kali akan melihat monumen Nusakambangan berupa sebuah tugu peringatan yang jaraknya hanya sekira 10 meter dari Pelabuhan Sodong, Nusakambangan.

Menuju arah barat pulau ini, terdapat bangunan penjara peninggalan Belanda seperti bangunan LP Limus Buntu. Bangunan penjara pertama yang dibangun Belanda, adalah LP Permisan yakni tahun 1908 dan terletak di ujung selatan pulau ini. Pada tahun 1912 dibangun lagi sebuah penjara di daerah Nirbaya dan Karanganyar.

Selama kurun waktu tahun 1925 sampai tahun 1935 dibangun rumah penjara di Batu, Karangtengah Gliger, Besi, dan Kembangkuning hingga seluruh LP di sana berjumlah sembilan.

Di samping bangunan-bangunan penjara di sebuah perbukitan di daerah candi, terdapat sebuah pesanggrahan. Dari atas puncak bukit ini, kita dapat melihat kerlip-kerlip sinar lampu Kota Cilacap serta kawasan hutan bakau di Segara Anakan.

Sayangnya, berbagai bangunan yang ada di sana saat ini dalam kondisi rusak berat. Dari 9 LP yang dibangun Belanda hanya empat yang difungsikan, yakni LP Batu, Besi, Kembangkuning, dan Permisan.

Objek alam yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah goa-goa alam seperti Goa Putri dan Ratu yang kini telah dikembangkan oleh Pemda Cilacap-Goa Kledeng, Pasir, dan Goa Lawa (Kelelawar) yang terletak di bagian tengah. Di sisi timur, terdapat Monumen Artileri Benteng Pendem peninggalan Belanda dan mercusuar di Pantai Cimiring.

*sumber Ibnu Sofwan - pikiran rakyat

Pantai Teluk Penyu

0
A. Selayang Pandang

Pantai Teluk Penyu merupakan obyek wisata alam yang cukup terkenal di Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Obyek wisata seluas 18 hektar ini mempunyai panorama alam yang indah. Keberadaannya didukung pula oleh obyek wisata sejarah Benteng Pendem, dan Pulau Nusakambangan yang terletak tidak jauh dari lokasi pantai ini. Benteng Pendem ialah bekas markas pertahanan tentara Belanda yang terletak sekitar 0,5 km arah selatan obyek wisata Pantai Teluk Penyu dan menghadap ke selat Nusakambangan.

Menurut cerita masyarakat setempat, pada zaman dulu banyak penyu-penyu yang hidup dan berkembang biak di pantai ini. Sebab, kondisi lingkungannya tidak terlalu panas, sehingga cocok bagi penyu-penyu tersebut untuk berkembang biak. Di samping itu, lokasi ini juga jauh dari predator yang mengganggu kelangsungan hidupnya. Karena keberadaan penyu-penyu itulah, kemudian pantai ini diberi nama Pantai Teluk Penyu.

Selasa, 29 Desember 2009

mencari sahabat

2

mencari sahabat

0